Berawal dari yang baik ... :)

Imran Ikhra Setiawan

Buku Panduan Ku ... :)

Imran Ikhra Setiawan

This is MRI

Imran Ikhra Setiawan

Pemeriksaan menggunakan CT SCAN

My Life is adveture

Pemeriksaan memakai MRI

Imran Ikhra Setiawan

Hasil Pemeriksaan menggunakan MRI

Imran itu 'setia'one

This is my Car ... :)

Imran Ikhra Setiawan

Rabu, 20 Juni 2012

Tutorial Mail Marge Microsoft Word

Jumat, 11 Mei 2012

Penciptaan Langit dan Bumi


“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta-merta mereka berada dalam kegelapan” (QS Ya Sin, 36:37).
Salah satu hal penting dalam penciptaan itu tersimpan dalam hilangnya cahaya secara perlahan-lahan dan semakin gelapnya langit. Karena peralihan yang lambat ini, makhluk hidup dengan mudah menjadi terbiasa dengan perbedaan cahaya dan suhu antara siang dan malam dan tidak menghadapi bahaya karena perbedaan tersebut.

Allah, dengan ilmu dan kekuasaan-Nya Yang Mahatinggi, memiliki belas kasih kepada hamba-Nya dan semua makhluk hidup, dan dia memberikan nikmat tersebut kepada semua orang. Namun sebagian besar manusia tidak memikirkannya walau hanya sekali saja dalam kehidupan mereka.
Ketika seseorang yang menjalani hidup menurut nilai-nilai Al Qur’an memikirkan hal ini, dia melihat bukti lain dari apa yang difirmankan Allah dalam ayat ke-92 Surat Yusuf: “… dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang.” Tidak ada keraguan bahwa bergantinya siang dan malam merupakan salah satu dari nikmat yang tidak terhitung jumlahnya yang diciptakan Allah untuk manusia.

“Katakanlah, “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam terus-menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?” Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang terus-menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu agar kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS Al Qashash, 28:71-72)

Kisah Nabi Adam a.s dan Hawa

Menurut riwayat, bahwa peristiwa pernikahan antara Adam dan Hawa terjadi pada hari Juma'at. Merupakan peristiwa pernikahan pertama dalam sejarah umat manusia, dimana Allah SWT langsung menjadi walinya dan disaksikan oleh para malaikat dan dihadiri oleh para penduduk langit dan syurga.
Pernikahan Adam dan Hawa diawalai makala Allah Swt selesai menciptakan Hawwa dari tulang rusuk Adam yang sebelah kiri. Ketika Adam sadar,  maka disapalah Hawwa olehnya :

“Siapa engkau? Dan untuk siapa engkau?”.
Hawa menjawab : ”Aku dijadikan Allah untuk keperluan engkau”.
Maka Adam berkata : “Marilah datang kepadaku”.
“Engkaulah yang datang kemari ! ” Hawwa menjawab.
Lalu berdirilah Adam, datang menghampiri Hawwa.

Sebuah sinyalemen yang menunjukkan bahwa kaum perempuan dari awal memang telah dimuliakan dalam Islam.
Maka tatkala Adam mendekati Hawa, saat Adam berkeinginan mengulurkan tangannya kepada Hawwa, terdengarlah suara :

“Hai Adam. Tahan dulu ! Sesungguhnya pergaulanmu dengan Hawa itu belum halal, kecuali dengan mas kawin dan nikah sah”
Maka diperintahkanlah penduduk-penduduk Surga oleh Allah SWT untuk menghiasi dan menyajikan dan menghadirkan segala macam hidangan dan talamnya, lalu diperintahkanlah para Malaikat untuk berkumpul di bawah pohon kayu Thumba dan setelah berkumpul mereka, memujilah Allah dengan diri-Nya dan berkata apa yang dikhawatirkan Adam as.

“Segala puji adalah kepunyaan-Ku, segala kebesaran adalah pakaian-Ku, segala kemegahan adalah hiasan-Ku dan segala makhluk adalah hamba-Ku dan di bawah kekuasaan-Ku. Menjadi saksilah kamu hai para malaikat dan para penghuni langit dan syurga bahawa Aku menikahkan Hawa dengan Adam, kedua ciptaan-Ku dengan mahar, dan hendaklah keduanya bertahlil dan bertahmid kepada-Ku!”.

Minggu, 06 Mei 2012

BIODATA MAHASISWA


Nama Lengkap                        : IMRAN IKHRA SETIAWAN
Nama Panggilan                      : IMRAN
No. Induk Mahasiswa (NIM)   : 11082
Jenis Kelamin                         : Laki-laki
Agama                                   : Agama
Asal Sekolah                  : SMK Negeri 5 (STM Pembangunan) Makassar
Alamat Rumah                       : Jl. Kakatua 3 No. 43D
Anak ke-2 dari 3 orang bersaudara
Nama Ayah                             : Abd. Rahman
Pekrjaan                                 : Wiraswasta
Nama Ibu                               :Halima
Pekerjaan                               : Guru
Alamat Orang Tua                  : Jl. Kakatua 3 No. 43D

Minggu, 29 April 2012

TEKNIK RADIOGRAFI DASAR

Radiografi ialah cabang radiologi yang menggunakan/memanfaatkan radiasi sinar x untuk Diagnostik ataupun Radioterapi.


Faktor eksposi ialah faktor-faktor yang mempengaruhi hasil suatu eksposi dengan menggunakan sinar x dalam sebuah film rontgen (film radiografi), antara lain :
1. kV
    Berpenagruh dengan kualitas dari sinar x, dengan kata lain semakin tinggi kV maka daya tembus sinar x semakin tinggi/kuat.
2. mA
    Berpengaruh dengan kuantitas sinar x. jadi semakin tinggi/besar mA yang diberikan, maka semakin banyak jumlah sinar x yang akan dibagkitkan.
3. Jarak
    Jarak terbagi atas 3, yaitu :
    1. FFD (Focus Film Distance) ialah jarak dari Fokus (target) sampai Film radiografi.
    2. FOD (Focus Objek Distance) ialah jarak dari Fokus (target) samapai target yang di foto.
    3. OFD (Objek Film Distance) ialah jarak Objek ke film radiografi.


Istilah-istilah dalam Radiografi :
1. Densitas ialah derajat kehitman dari hasil radiografi.
2. Contras ialah perbedaan dari dua derajat kehitaman.
3. Fleksio ialah pergerakan objek dalam melipat sendi.
4. Ekstensio ialah pergerakan objek menjauhi sendi
5. Endorotasi ialah pergerakan objek memutar kedalam.
6. Eksorotasi ialah pergerakan objek memutar keluar.
7. Adduksi ialah pergerakan objek mendekati tubuh.
8. Abbduksi ialah pergerakan objek menjauhi tubuh.


Pengaturan Sinar X (Central Ray)
- AP (Antero-Posterior), arah sinar dari depan ke belakang.
- PA (Postero-Anterior), arah sinar dari belakang kedepan.
- Ventro-Dorsal, arah sinar dari telapak tangan kepunggung telapak tangan (AP).
- Dorso-Ventral, arah sinar dari punggung telapak tangan ke telapak tangan (PA).
- Dorso-Plantar, arah sinar dari punggung telapak kaki ke telapak kaki (AP)
- Planto-Dorsal, arah sinar dari telapak kaki ke arah sinar dari punggung telapak kaki (PA).
- Supro-Inferior, arah sinar dengan penyudutan dari ekstremitas Superior ke akstremitas Inferior.
- Infero-Superior, arah sinar dengan penyudutan dari ekstremitas Inferior ke ekstremitas Superior.
- Latero-Medial, arah sinar dari sisi tepi ke sisi tengah tubuh.
- Medio-Lateral, arah sinar dari sisi tengah ke sisi tepi tubuh.
- Trans Lateral, arah sinar dari tepi ketepi.
- Caodo-Cranial, arah sinar dengan penyudutan dari ekor (bawah) ke kepala (atas).
- Cranio-Caudal, arah sinar dengan penyudutan dari kepala (atas) keekor.
- Tangensial, arah sinar dengan membentuk garis singgung terhadap objek.

Syarat-syarat dan proses pembentukan sinar x

SEJARAH

Di akhir tahun 1895, Wilhelm Conrad Roentgen seorang  fisikawan dari Jerman melakukan penelitian dengan tabung sinar katoda. Ia membungkus tabung dengan suatu kertas hitam agar tidak terjadi kebocoran fotoluminesensi dari dalam tabung ke luar. Lalu ia membuat ruang penelitian menjadi gelap. Pada saat membangkitkan sinar katoda, ia mengamati sesuatu yang di luar dugaan. Pelat fotoluminesensi yang ada di atas meja mulai berpendar di dalam kegelapan. Walaupun dijauhkan dari tabung, pelat tersebut tetap berpendar. Dijauhkan sampai lebih 1 m dari tabung, pelat masih tetap berpendar. Roentgen berpikir pasti ada jenis radiasi baru yang belum diketahui terjadi di dalam tabung sinar katoda dan membuat pelat fotoluminesensi berpendar. Radiasi ini disebut sinar-X yang maksudnya adalah radiasi yang belum diketahui.

PENGERTIAN
Sinar X adalah suatu gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang sangat pendek dengan energi yang sangat besar dan memiliki daya tembus yang sangat tinggi. Sinar X juga mampu mengionisasi atom dari materi yang dilaluinya, menjadikannya sebagai salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik. Sinar X memiliki panjang mulai dari 0,01 sampai 10 nanometer dengan frekuensi mulai dari 30 petaHertz sampai 30 exaHertz dan memiliki energi mulai dari 120 elektronVolt sampai 120 kilo elektronVolt. Kemampuan Sinar X dalam menembus bahan dimanfaatkan dalam bidang medis dalam Radiografi Diagnostik.

 
Pembentukan Sinar X

Sinar X dibentuk ketika elektron-elektron bebas melepaskan sebagian energinya ketika berinteraksi dengan elektron yang mengorbit atau dengan nukleus atau inti atom. Energi yang dilepaskan oleh elektron ini adalah Foton Sinar X.
Pembentukan Sinar X
Sinar X dibentuk ketika elektron-elektron bebas melepaskan sebagian energinya ketika berinteraksi dengan elektron yang mengorbit atau dengan nukleus atau inti atom. Energi yang dilepaskan oleh elektron ini adalah Foton Sinar X.

 

Kawat filamen yang di panaskan oleh trafo filamen akan membangkitkan awan-awan elektron, awan elektron itulah yang akan berlari menumbuk target ketika diberikan beda potensial yang tinggi. ketika awan elektron menumbuk target maka bangkitlah energi panas sebesar 99% dan sinar 1%

Syarat Terjadinya Sinar X
-         - Ruang yang vacuum (hamapa udara)
-         - Beda potensial yang tinggi
-         - Sumber electron
-         - Target tumbukan, dan
-         - Focusing

 
Ruang Vakum
Pembentukan sinar x juga membutuhkan ruang vakum atau hampa udara. Proses pembentukan harus dalam ruang vakum karena jika keadaan tidak vakum, maka ketika elektron bergerak akan ada unsur atau partikel lain yang menghalangi lintasan elektron menuju target yang bisa menyebabkan perubahan arah elektron sehingga tidak menumbuk target, atau berkurangnya kecepatan elektron karena terhambat sehingga energi yang seharusnya dipancarkan besar akan menjadi kecil. Maka dari itu, semua proses pembentukan dan komponen pembangkit sinar x harus dalam ruang vakum

Beda Potensial
Setelah elektron bebas terkumpul, maka elektron perlu digerakkan dengan sangat cepat menuju target. Elektron harus bergerak sangat cepat karena energi sinar x yang akan dipancarkan elektron bergantung pada kecepatannya. Untuk menggerakkan elektron, yang dibutuhkan adalah beda potensial yang tinggi. Pada dasarnya elektron adalah partikel bermuatan negatif, maka target Anoda perlu diberi tegangan positif yang tinggi agar dapat menarik elektron. Hal ini bekerja seperti layaknya magnet, dua kutub yang berlainan akan saling tarik menarik. Begitu juga dengan daya tarik muatan, jika muatan berbeda, akan terjadi daya tarik antar partikel. Dengan hal ini, kita dapat mengatur seberapa cepat elektron bergerak dengan mengatur tegangan tabung. Semakin tinggi tegangannya, maka semakin cepat juga elektron bergerak, dan makin kuat daya tembusnya. 

SUMBER ELEKTRON
Setiap materi terdiri dari atom, dan setiap atom memiliki elektron yang mengelilingi nukleus. Dalam hal ini, filamen adalah sebagai sumber elektron. Umumnya Logam dipilih sebagai filamen karena unsur logam memiliki banyak elektron yang mengorbit di kulit atomnya. Yang perlu dilakukan adalah melepaskan elektron yang mengorbit tersebut sehingga menjadi elektron bebas. Dengan mengalirkan arus pada filamen, maka akan terjadi efek emisi termionis yang menyebabkan elektron terlepas dari kulit atom.

Bahan Filamen
Filamen pada Katoda harus memilik sifat sebagai berikut:
- Memiliki Fungsi Kerja yang rendah
- Memiliki titik lebur (Melting Point) yang tinggi
- Memiliki ketahanan mekanis yang tinggi
 
Umumnya Tungsten digunakan sebagai bahan filamen karena Tungsten memiliki titik lebur yang tinggi (3370°C), fungsi kerja 4,52 eV yang tidak terlalu tinggi untuk Tabung Röntgen, dan strukturnya yang solid memiliki daya tahan mekanis yang tinggi. Nomor Atom Tungsten juga tinggi (74), yang artinya banyak elektron yang mengorbit inti atomnya, sehingga mudah dilepaskan

Target Tumbukan
Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah target tumbukan atau Anoda. Anoda disini bekerja sebagai material untuk berinteraksi dengan elektron dan sebagai bahan penarik elektron karena diberi tegangan yang tinggi. Ketika elektron bebas menumbuk target Anoda, maka sinar x akan dihasilkan, baik melalui proses Bremsstrahlung atau proses Sinar X Karakteristik. Secara umum, ketika elektron menabrak target, elektron akan memancarkan foton sinar x. Target Anoda umumnya juga terbuat dari Tungsten karena ketahanan mekanisnya yang tinggi, serta didukung beberapa material lain seperti Rhenium, Molybdenum, dan Grafit untuk meningkatkan ketahanan mekanis target, dan meningkatkan daya dissipasi panas target.


Senin, 23 April 2012

KANGKER PARU (LUNG CANCER)

Paru adalah organ tubuh yang berperan dalam sistem pernapasan (respirasi) yaitu proses pengambilan oksigen (O2) dari udara bebas saat menarik napas, melalui saluran napas (bronkus) dan sampai di dinding alveoli (kantong udara) O2 akan ditranfer ke pembuluh darah yang di dalamnya mengalir anatara lain sel sel darah merah untuk dibawa ke sel‐sel sel di berbagai organ tubuh lain sebagai energy dalam proses metabolisme. Pada tahap berikutnya setelah metabolisme maka sisasisa metabolisme itu terutama karbondioksida (CO2) akan dibawa darah untuk dibuang kembali ke udara bebas melalui paru pada saat membuang napas. Karena fungsinya itu dapat dipahami bahwa paru paling terbuka dengan polusi udara yang diisap termasuk asap rokok yang dihisap dengan penuh kesengajaan itu. Berbagai kelainan dapat menganggu sistem pernapasan itu, antara lain udara berpolusi sehingga kadar O2 sedikit, gangguan di saluran napas/paru, jantung atau
gangguan pada darah.
Secara khusus dikatakan paru adalah tempat tubuh mengambil darah bersih (kaya O2) dan tempat pencucian darah yang berasal dari seluruh tubuh( banyak mengandung CO2) sebelum ke jantung untuk kembali diedarkan ke seluruh tubuh.


Anatomi Paru Manusia


Pru‐paru adalah organ berbentuk spons yang terdapat di dada. Paruparu kanan memiliki 3 lobus, sedangkan paru‐paru kiri memiliki 2 lobus.